PERKEMBANGAN AGRIBISNIS KAKAO DI INDONESIA
Mei 2010
Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu produsen kakao terbesar di dunia hingga saat ini. Tahun 2009 produksi biji kakao mencapai 849.875 ton per tahun. Produsen terbesar kakao di dunia ditempati Pantai Gading sebesar 1,3 juta ton sementara Ghana sebanyak 750.000 ton.
Produksi ini dihasilkan dari perkebunan rakyat, perkebunan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perkebunan swasta, serta perkebunan rakyat. Luas perkebunan kakao yang dimiliki masyarakat sekitar 92,7 persen dari luas total perkebunan kakao di Indonesia pada tahun 2009 yang mencapai 1.592.982 Ha.
Sebagian besar produksi kakao dari Indonesia diekspor. Kondisi ini terjadi karena industri pengolahan kakao kurang berkembang di Indonesia. Petani kakao yang sebagian besar merupakan petani rakyat juga lebih memilih menjual kepada eksportir karena pembayarannya lebih cepat.
Biji kakao yang diekspor sebagian besar merupakan kakao yang diolah tanpa difermentasikan. Harga biji kakao tanpa fermentasi di pasar internasional jauh lebih rendah dari harga biji kakao yang difermentasikan. Selisih harga diantara keduanya sekitar Rp.2000 – 2.900 per kg.
0 komentar:
Posting Komentar